Workshop Santri : Pembuatan Sari Kedelai dan Tempe

Jumat. 01 September 2023. Para Santri MA Unggul Sabira mengikuti Workshop Pembuatan Sari Kedelai dan Tempe.Kegiatan yang dimentori oleh ust Taufiq dan ust Iqbal ini bertujuan memfasilitasi pengembangan minat bakat para santri. Selain itu, melalui kegiatan ini para santri dapat melatih kemampuan bekerja dalam kelompok dan berkolaborasi.

Kegiatan ini diantar melalui cara bercerita yang cukup menarik. Mulai asal-usul kedelai, jenis kedelai hingga hal-hal mengenai kedelai yang selama ini mereka temukan di keseharian tetapi sering lupa terceritakan, membicarakan kedelai, tempe, sari kedelai dalam hal-hal di luar rasa.

Dalam pelaksanaannya, tentor dan peserta tidak dimaksudkan berposisi sebagai guru, tetapi merupakan kerja kolaborasi antar para komponen. Tentor bersifat sebagai pemantik dan pengarah kegiatan. Tentor juga bertanggung jawab terbukanya letupan-letupan pertanyaan entah itu berhubungan dengan kerja mereka atau hal-hal di luar itu.

Jadi, jangan kaget bila dalam pelaksanaannya, pembicaraan bisa berkenaan hal-hal di luar lingkup kebutuhan kerja. Mulai yang paling dasar, alasan-alsan mondok, kebiasaan sehari-hari hingga minat bakat yang tidak berkesempatan nampak di kelas.

Sedianya, kegiatan yang dilakukan berkala ini, tetapi dengan minat yang dirasa perlu ditampung, kedepannya, sangga kerja ini dapat mulai di pertimbangkan menjadi kelompok belajar maupun ‘menu’ baru ekstrakurikuler yang dapat ditawarkan ke para santri.

Melalui kegiatan ini, sejatinya kami , secara tidak langsung, menawarkan pembelajaran kewirausahaan. Maka, diharapkan dengan pancingan-pancingan di awal, para santri dapat menemukan kesempatan pemanfaatan dari apa yang pernah mereka pelajari.

Kedepannya juga, kami berharap didayagunakannya pelbagai macam bahan pangan yang sehari-hari sering terlewatkan untuk dibawa dan diramu bersama di meja kerja. Entah bakal dibicarakan terkait sejarahnya, cara mengelolanya, atau bahkan bisa menjadi perpanjangan tangan materi pelajaran para santri di kelas melalui praktek lapangan secara langsung. Pengenalan anatomi, misalnya, atau semacamnya. Selanjutnya diharapkan semakin ada keterkaitan antara para santri dengan pelajaran yang telah dijabarkan.

Namun, yang terpenting melalui kegiatan ini pula dapat terbangun komunikasi yang mengakrabkan antar para komponen dalam kelompok sanggah kerja. Sehingga terbentuk suatu keakraban yang dapat mengikis jarak antara para pengurus dan santri. Sekian.

@sabiraonline

Berita Lainnya